4 TARGET dan CAKUPAN PROGRAM KIA
Telah pernah dipaparkan tentang capaian pelayanan
pada ruangan
kartu, poli
umum dan apotek puskesmas. Kini berdasarkan data pelayanan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),
Puskesmas Perumnas Kendari, periode Januari-Juni 2009, khususnya
kegiatan pokok KIA di dalam gedung dan luar gedung, didapatkan hasil
rekapitulasi, sebagai berikut :
1.
KUNJUNGAN IBU HAMIL
- Ibu
hamil yang tercatat melakukan kunjungan pertama (K1) tercapai cakupan 56%
dibandingkan target 90%
- Sedangkan
kunjungan terakhir bumil selama kehamilan (K4), tercapai cakupan 51%
dibandingkan target 90%
2.
KUNJUNGAN NEONATUS
- Cakupan
kunjungan pelayanan neonatus pada awal minggu pertama kelahiran bayi (KN1)
telah tercapai 52 % dibandingkan target 80%
- Demikian juga, cakupan
kunjungan pelayanan neonatus setelah minggu pertama kelahiran bayi (KN2)
sudah tercapai 52 % dibandingkan target 80%
3.
PENJARINGAN BUMIL RISTI
- Ibu
hamil yang berisiko tinggi (bumil risti) seperti: usia dibawah 20 tahun
dan diatas 35 tahun, riwayat persalinan operasi, keguguran, dan penyakti
menahun, perlu penanganan cepat dan tepat. Kalau perlu dilakukan tindakan
rujukan segera kepada fasilitas pelayanan yang lebih memadai.
- Cakupan
pelayanan terhadap bumil risti di wilayah kerja puskesmas, sampai Juni
2009 baru mencapai sekitar 41% dibandingkan target tahunan sebesar 100%
4.
PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN
- Tenaga
kesehatan yang berkompetensi, seperti: dokter, bidan, paramedis terlatih,
wajib melakukan pertolongan persalinan (safe labour) agar risiko
penyulit selama persalinan bisa dikurangi dan segera ditindaklanjuti.
- Cakupan
pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja puskesmas, sampai
Juni 2009 baru mencapai sekitar 52% dibandingkan target tahunan sebesar
80%
KESIMPULAN : Sebagian besar kegiatan pokok
program KIA Puskesmas Perumnas Kota Kendari, periode Januari-Juni 2009, telah
mencapai diatas 50%, kecuali kegiatan penjaringan ibu hamil risiko tinggi
(bumil risti) baru mencapai 41%. Persentase ini berdasarkan perbandingan
relatif terhadap kunjungan sasaran yang datang ke puskesmas dan jaringan pelayanan puskesmas lainnya. Paparan ini cukup menggambarkan bagaimana situasi
mendasar dalam pelayanan KIA di wilayah kerja puskesmas. Namun untuk
efektifitas pencapaian target pelayanan, perlu kerjasama
terpadu antara sasaran masyarakat, kader dan petugas kesehatan. (pts)
Kunjungan Ulang Antenatal
Kunjungan ulang
yaitu setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan
antenatal pertama.
Kunjungan ulang dilakukan/ dijadwalkan setiap 4
minggu sekali sampai umur 28 minggu. Selanjutnya tiap 2 minggu sekali
sampaiumur kehamilan 36 minggu dan setiap minggu sampai bersalin.
INGAT : Wanita hamil seyogyanya melakukan kunjungan antenatal
sebanyak 4 kali selama kehamilan.
Kunjungan antenatal pertama : riwayat ibu dan pemeriksaan fisik.
Kunjungan antenatal ulang : pendektesian komplikasi-komplikasi ibu dan janin,
mempersiapkan kelahiran dan kegawatan, pemeriksaan fisik yang terfokus dan
pengajaran.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan
kunjungan ulang:
1.
Pihak Ibu
2.
Pihak Bayi
3.
Pemeriksaan
Laboratorium/ Penunjang
Pihak Ibu
Riwayat kehamilan sekarang
·
Setiap masalah atau
tanda-tanda bahaya : perdarahan vagina, sakit kepala yang hebat, perubahan
visual secara tiba-tiba, nyeri abdomen yang hebat, bengkak pada muka/ tangan,
gerak janin berkurang.
·
Keluhan-keluhan lazim
kehamilan : pegel-pegel, kram pada kaki, sering kencing, pigmentasi kulit, sembelit.
·
Kekhawatiran-kekhawatiran
lain : apakah bayi yang dikandungnya sehat, melahirkan itu sakit.
·
Perasaan ibu pada
kunjungan sekarang.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan tekanan
darah; berat badan; tinggi fundus uteri (tafsiran berat janin); auskultasi
(mengetahui denyut jantung janin); palpasi abdominal untuk mendeteksi kehamilan
ganda (setelah UK 28 minggu); manuver Leopold untuk mendeteksi kedudukan
abnormal (setelah 36 minggu).
Pemeriksaan keadaan umum
Pemeriksaan keadaan umum meliputi penampilan;
sikap tubuh dan emosi ibu.
Pihak Bayi
Pada bayi yang perlu dikaji adalah gerakan janin;
denyut jantung janin (DJJ), dilakukan setelah UK 12 minggu; tafsiran berat
janin (TBJ); letak dan presentasi, engagement (masuknya kepala ke panggul);
kehamilan kembar/ tunggal.
Laboratorium
Pemeriksaan penunjang laboratorium yang dapat
dilakukan pada kunjungan ulang antenatal adalah : Hemoglobin (Hb), hematokrit
(Hmt); STS (Serologic test for syphilis) pada trimester III diulang; Kultur
untuk gonokokus; Protein urin; Gula dalam darah; VDRL
Pendidikan Kesehatan dan Persiapan
Kelahiran serta Kegawatdaruratan
1.
Memberitahu ibu
mengenai ketidaknyamanan normal yang dialami.
2.
Menanyakan pada ibu
mengenai kondisi nutrisi, tambahan zat besi dan anti tetanus.
3.
Ajarkan ibu mengenai
(sesuai umur kehamilan), yaitu pemberian ASI, KB, latihan/ olahraga ringan,
istirahat, nutrisi.
4.
Diskusikan mengenai
rencana persalinan kelahiran/ kegawatdaruratan.
5.
Ajari ibu tanda
bahaya, pastikan ibu memahami apa yang akan dilaksanakan jika menemukan tanda
bahaya.
6.
Jadwalkan kunjungan
berikutnya.
7.
Mencatat kunjungan
dengan SOAP.
Referensi
Pusdiknakes, 2001. Buku 2
Asuhan Antenatal.
Sarwono, 2000. Buku
Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Yayasan
Bina Pustaka. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar